Minggu, 30 September 2012

Kelebihan dan Kekurangan Model – Model (Arsitektur) Sistem Informasi


Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama – sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Sistem Informasi adalah suatu system dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manejarial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
Terdapat beberapa macam Arsitektur pada Sistem Informasi:
1.      Sistem Informasi Tersentralisasi (Terpusat)

Sentralisasi pengelolaan sistem TI berarti memiliki unit dalam sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengelola sistem TI di dalam suatu lokasi.
Adapun Keuntungan dari Model Sistem Informasi ini, yaitu:
Keuntungan:
  • Struktur lengkap.
Sentralisasi informasi memungkinkan untuk penciptaan dan peningkatan modal pengetahuan perusahaan.
  • Akses dan keamanan
Sentralisasi memfasilitasi aksesibilitas informasi. Dengan kebijakan keamanan (termasuk otorisasi akses) telah disederhanakan dan dalam lingkungan consultable secara real time.
  • Integritas dan keunikan informasi
Sentralisasi memfasilitasi penciptaan referensial global, dalam memastikan keunikan informasi dan menyederhanakan kontrol integritas. Memang melihat bahwa sumber daya dalam akses lokal, verifikasi teknis dapat dilakukan secara real time.
  • ·         Penurunan risiko bentrokan teknologi dengan memberikan pengawasan untuk memastikan perangkat lunak dan perangkat keras yang kompatibel dalam organisasi.
  • ·         Menurunkan redudansi dalam akuisisi dan pengembangan.
Dengan memiliki satu tim pusat pengembang, staf TI dapat berbagi pengalaman mereka dan menghindari replikasi kerja. Juga, penggunaan sistem manajemen terpusat membuat informasi seperti SDM, mengurangi kemungkinan untuk sumber yang saling bertentangan dan redudansi.
  • ·         Kebijakan, manajemen, dan administrasi.
Penggunaan manajemen terpusat juga menyediakan built dalam sistem mediasi untuk penelitian dan mengelola kebijakan untuk penggunaan yang diamati di seluruh organisasi.  Hal ini memungkinkan untuk standarisasi proses dan dengan demikian pengguna lebih nyaman.
Kerugian /  Keterbatasan Model Sistem Terpusat:
Tapi Arsitektur Terpusat mempunyai beberapa batas. Meskipun arsitektur terpusat, perusahaan sistem informasi perlu lebih terbuka dan cerdas. Mengikuti kebutuhan jaman, menyelaraskan kerja dan tren organisasi. Sebuah sistem informasi yang terdesentralisasi harus bisa menyesuaikan diri dengan baik untuk perubahan, terkait dengan fluktuasi ekonomi. 
2.      Sistem Informasi Desentralisai (Terdistribusi)
Berbeda dengan model sentralisasi, model ini memungkinkan untuk melakukan pengelolaan system, transfer data di berbagai lokasi dengan menggunakan sarana telekomunikasi.
Keuntungan :
  • ·         Murah dan mudah.     Sangat mudah dan murah untuk menjaga PC pada jaringan.  Oleh karena itu, desentralisasi pengelolaan dan pengendalian sistem informasi dalam bisnis dapat menjadi solusi terbaik bagi banyak bisnis.
  • ·         Departemen bebas untuk mengembangkan sistem untuk memenuhi kebutuhan mereka.    Kemajuan teknologi memungkinkan lebih banyak fleksibilitas dalam jaringan, baik penempatannya maupun bagaimana mereka dikelola. 
  • ·         Pemberdayaan karyawan dan tanggung jawab pribadi meningkat.   Desentralisasi sistem informasi organisasi memberikan masing-masing manajer untuk fokus pada kebutuhan lokal anak perusahaan dan memperluasnya dengan kebutuhan global. 

Kerugian /  Keterbatasan Model Sistem Terdistribusi:
  • Kurangnya pengawasan dan pengendalian
  • Dalam konteks profesional, aturan harus dihormati (teknis dan organisasi)
  • Keamanan dan berbagi informasi harus diverifikasi (norma, indeksasi, dll)
3.      Client Server
Client / Server memiliki tiga komponen di dalamnya yaitu:
      1.      Server
      2.      Klien
      3.      Jaringan
Keuntungan menggunakan teknologi komputasi client / server
  • ·         Biaya Efektif    Sistem yang dipilih untuk server bisa dilakukan secara terpisah begitupun dengan client, sesuai kebutuhan. Ini membantu organisasi untuk membuat sistem biaya yang efektif dengan membeli sistem sesuai kebutuhan saja.
  • ·         Peningkatan Kinerja
Kinerjanya meningkat tanpa banyak usaha. Misalnya jika organisasi memutuskan untuk pergi untuk sistem untuk sisi server untuk meningkatkan kinerja ini dapat dilakukan tanpa mempengaruhi pengguna aplikasi client karena komponen client / server komputasi tidak perlu terganggu dalam kasus ini.
  • ·         Kemudahan usaha dan pemeliharaan
Jika perubahan antarmuka pengguna terjadi sistem dapat diubah dengan sedikit usaha dengan membuat perubahan hanya dalam sisi klien tanpa membuat perubahan komponen server.
Kerugian /  Keterbatasan Model Sistem Terdistribusi:
1.      Client / server komputasi tidak dikelola secara terpusat dan keandalan tidak banyak yang berarti jika sistem harus berhenti di antara maka waktu aplikasi nyata besar akan menghadapi kerugian besar dalam hal produktivitas dan biaya.
2.      Kemacetan di jaringan. Terlalu banyak permintaan dari klien dapat mengabitkan kemacetan. Overload dapat menyebabkan pelanggaran pada down-server.
3.      Arsitektur Client Server lemah, jika server gagal, maka seluruh jaringan turun. Dan juga apabila terjadi error pada saat mendownload maka proses download akan berhenti sama sekali.
4.      Sangat mahal untuk menginstal dan mengelola jenis komputasi.
5.      Memerlukan orang yang professional untuk menjaga server.


References 
Wall, P. (2002) Centralized vs. Decentralized Information Systems in Organizations. Retrieved on 28 September 2012 from http://is6100virtualteam3mod5.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 my tracks in our zone. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemesfree